Rabu, 23 Oktober 2013

'Tatapan Rumit di Musholla'


Sabtu ini, biasalah untuk santri sepertiku memang selalu banyak kegiatan.

'TETTT...TETTT..'

Bel sudah dibunyikan, itu tandanya pelajaran pondok akan segera dimulai

"Auliaa buruaan.. udah adaa guru looh" ucap sahabatku ini, sebut saja dia Nurul

"bentaar, emang sekarang pelajaran apa?" tanyaku sembari memakai hijab

"sekarang tuh ada muhadloroh"

"oh yayaa" aku nyengir.

kalian tau muhadloroh? muhadloroh itu berpidato.
dan itu giliran, jadi dijadwal

"assalamualaikum wr wb, puji syukur kehadirat Allah SWT yg telah mengumpulkan kita semua disini untuk mengikuti kegiatan Muhadloroh, langsung aja kita panggil Dimas" kak Nia selaku kaka kelas dan juga MC

"ayoo majuu Mas.." ucap Rizal

Saya hafal sekali suara Rizal, Dimas, dan Fahmi.
karena kak Dimas itu kakak ku, mereka bertiga teman baik kakakku
mereka sering kalo liburan menginap dirumahku

"aduuhhh" keluh Dimas sambil menggaruk kepalanya yg tak gatal

Dimas terus diam, matanya menuju kepada santriwati. Mungkin dia mencariku secara aku kan adiknya
tapi tibatiba matanya berhenti menatap seseorang yg tak jauh dariku, aku berusaha mencarinya dan aku mendapatkan kakakku sedang bertatap-tatapan dengan Yesi dia temanku juga, cukup lama sampai senyum-senyuman

"tatapannya yaAllaahh, dia sempurna" batin Dimas

"diaa, sepertinya aku suka dengannya. dia anak kolongmerat" batin Yesi

tibatiba ada seseorang yg membuka sket pembatas antara santriwan dan santriwati , cowok itu Fahmi

"ciaaa Dimassssss jangan tatap2an muluu!! buruaan pidatooo" tawa Fahmi menggelegar, sontak semua santri mencari-cari siapa yg td ditatap oleh Dimas

Yesi dan Dimas hanya menunduk malu
Dimas lalu melanjutkan pidatonya.

~~~~

Setelah Muhadloroh itu selesai, aku menghampiri kakaku yg sedang melamun dihalaman pondok

"woy kak!!" kataku, nyengir

"apaan sih? assalamualaikum bukan woyy!!" Dimas judes

"dih kok judes sih? kak," kataku menatap mukanya

"apaan?"

"kaka td natap siapa sihh?" ucap ku penasaran, dia senyum-senyum gajelas "iihh kak!!" lanjutku kesal

"dia juga temen baikmu kok dek" Dimas masih senyum-senyum

"siapaa? Nurul?" Dimas menggeleng

"trus? Yesi?"

"aku tak ingat namanya" Dimas masih senyum-senyum sambil pergi meninggalkan ku. aku cemberut

~~*

"hey Yes, dapet salam loh" kata Aulia kepada Yesi
"dari siapa?" jawab Yesi simple

"dari kakak ku" aku nyengir

"Dimas maksd mu?" aku mengangguk, Yesi nampak terkejut malu-malu

"ciee hahah lopelope niyeee!" kataku menoel dagu Yesi

"ihh paansih! kan gaboleh pacaran duluu"

"laah siapa bilang kak Dimas suka sama kamu?" senyumku meledeknya, ia cemberut "tapi taaruf'an bisa loh haha" lankutku dan pergi meninggalkan nya dengan tawa mengejek

S
K
I
P

Bertemu lagi dengan hari sabtu, dimana pada sore harinya kembali mengadakan kegiatan muhadloroh
Pembukaan, pidato demi pidato sudah dilalui dan ini yg terakhir

"dan yg terakhir kita dengarkan pidato dari Bayu" kak Nia

"aaaaa Bayu | cahyoo Bayu | go Bayu go Bayu go | Bayu cemungudh eaaaaa "

kira-kira begitulah histeris para santriwati saat pria yang bernama Bayu itu maju kedepan

"plissdeh gausah lebay" gumamku

"dia itu cowok terganteng di asrama kitaa" bisik Nurul yg mungkin mendengar kata-kaataku tadi

"kakak ku juga ganteng. lebay lo ah" ucapku cuek

Diaa memulai pidatonya, matanya jelalatan melihat para santriwati
dia berpidato terlalu cepat sehingga membuatku tak mengerti
aku memang seperti itu terlalu serius mendengarkan pidato

Aku bertanya pada Nurul untuk menjelaskan ulang pidatonya, Mungkin dia mendengar perkataanku
lalu dia menengok ke arahku, menatapku dalam. Akupun balik menatapnya namun aku menatapnya remeh. Dia tersenyum dan memperlamban pidatonya sembari tersenyum seperti mengejek ke arah ku
Aku menunduk

"hey, kau mendengarkan pidato yg tadi saya jelaskan ulang lagi tidak?" ucap Nurul kesal, aku kaget lalu nyengir

"hehee, enggaa" ucapku watados

"mungkin dia jatuh cinta sama kakak yg ituu" tunjuk Yesi kpd Bayu

kenapa dipanggil kaka? yaa karna dia kls 8, sedangkan aku Yesi dan Nurul anak baru yg masih kelas 7

"dia menatapmu!! ya allah gantengnyaaaaa!!" Nurul

"terlalu waw deh lo" ucapku bete

"ahh tp tetep masih gantengan kak Dimas kok" ucap Yesi sangat pelan, hingga nyaris tak terdengar

"ha? apaa?" ucapku dan Nurul secara bersamaan

"ehh gapapa" Yesi malu-malu

~~~

"diaaa, ganteng sih..
ehh apa aku suka sama dia yaa? dia itu pinter, ganteng, kece, yaAllah lengkapp deh pokoknyaa.
masasih aku suka sama dia?" kini aku berada ditaman pondok

"hoyyy!!" aku menengok

"ohhh lo Yes" sambungku lalu memalingkan wajahku

terjadi keheningan disitu, sampai seseorang datang memanggil namaku

"Au....." ucapnya terpotong, kami menengok kebelakang "ehh haii, sorry ganggu" sambungnya

"kak Dimas" ucap Yesi salting

"emm.. kayaknya aku belum ngerjain peer deh kak, Yes. jadi gue duluan yaah bye" senyumku mengejek

"ehhh.." saat Yesi ingin pergi, tangan Dimas memegangnya "bukan mukhrim kak" Yesi melepaskan genggamannya, dan tetap disitu

"ma...maaf" ucap Dimas menunduk "namamu Yesi kan?" sambung Dimas

"i..iya"

"kok gugup sihh?" Dimas mengerutkan keningnya

"emm.. itu aduh, aku malu kalo deket kaka" Yesi menunduk malu, terdengar tawa Dimas yg menggelegar

"hahahha.. gapapa sih biasa aja, anggap aja aku ini pacarmu ehh maksdnya kakak mu hehe" Dimas menggaruk kepalanya yg tak gatal

"taarufan aja kak" Yesi

"oh oke" senyum kesenangan diwajah Dimas mengembang

"ehhh buk..." omongan Yesi terpotong dengan omongan Dimas

"aku jatuh cinta sama kamu, saat pandangan pertama" ucap Dimas menatap langit, mata Yesi terbelalak

Dimas melihatnya lalu tersenyum, begitupun Yesi

~~*

"Nur.." Aulia jatuh menabrak seseorang, orang itu mengulurkan tangan Aulia meraihnya

mata Aulia melotot, Aulia melepaskan tangan itu dan menunduk

"gamau berdiri?" ucapnya lembut

"ee.. ini bisa berdiri sendiri kok" Aulia langsung berdiri

"Bayu" dia mengulurkan tangan nya

"Aulia, maaf bukan mukhrim. yaudah kak aku duluan" kata Aulia langsung pergi

Semenjak perkenalan tadi,
setiap jama'ah dan pelajaran pondok lainnya Bayu selalu tatap-tatapan dengan Aulia

---

"kak" panggil Aulia kepada Dimas, kakanya

"hmm" ucap Dimas sembari senyam-senyum

"mikirin Yesi yaa?" ucapku

"iyaa" jawabnya simple

"kak aku mau curhat nihhh"

"curhat aja"

"aku itu lagi suka sama seseorang"

"siapaa?" Dimas langsung mengahadapkan badannya kearahku

"Bayu" ucapku nyengir, mata Dimas melotot ngeri

"jangan coba coba lo suka sama diaa !!" bentak Dimas kepadaku

"kenapa kak?"

"dia itu playboy!! dia itu suka mainin cewek!! kaka deket sama dia, dia sering cerita sama kaka!! kamu jangan pernah cinta sama dia pliss" ucap kakak ku  sambil memegang mukaku
“kaka juga playboy! Banyak juga kan korban kaka disini!!” jawabku nyolot
“tapi dek.. kaka sayang kamu, kaka gamau kamu sakit hati” kak Dimas mengelus kepalaku

Aku menunduk, menangis lalu pergi meninggalkannya
dijalan menuju kamarku, aku mendapati Bayu sedang mengobrol dengan seorang wanita, aku mendekatinya bermaksud ingin menguping

'iya sayang, aku pasti setia kok sama kamu' Bayu

‘Bayu! dia siapa?’ ucap wanita yg baru datang

'gue cewenya' kata wanita yg brsama Bayu itu

'kurang ajar lo bay!! trs lo nganggep gue apa?'

PLAK

satu tamparan dari cewek yg baru dateng ini

dan

PLAK

satu tamparan lagi dari ceweknya yg 1 lagi

Bayu hanya tersenyum bangga, aku tersenyum kecut
aku langsung berlari meninggalkan nya dan menuju ke ka Dimas lagi
setelah aku mendapatkan kak Dimas, aku langsung memeluknya

"kaka bener, dia playboy!!! aku benci diaa"

"sabarr yaaa, lagian kamu ini masih kecil gaboleh pacaran dulu"

"i..iya kak"

~~~~~

"aku akui, aku cinta sama dia tapi aku juga benci sama diaa
aku akan berusaha menghindar dari tatapannya yg membuatku jatuh cinta itu" ucap Aulia di balkon

T A M A T

Follow:
@17mbarAmbar
Skype: